Pemetaan Penanggulangan Bencana Bisa Dimaksimalkan Dengan Internet Of Things

Bencana alam erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin mengingatkan kita kembali bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng teknonik, yaitu lempeng Benua Asia, lempeng Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Tak hanya itu, pada bagian selatan dan timur Indonesia, terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa.

Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, telah terjadi 19.131 bencana alam di Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Kondisi ini membutuhkan perencanaan Penanggulangan Bencana (Disaster Management). Ini bertujuan untuk mengurangi potensi dampak dari bencana, memastikan bantuan untuk para korban datang dengan cepat dan tepat, dan melakukan pemulihan yang efektif serta cepat. Dalam rangka mencapai tujuan ini, diperlukan perencanaan yang matang dan efektif di setiap operasi kebencanaan.

Perencanaan dalam penanggulangan bencana sangat bergantung pada topologi, kondisi iklim, habitat,dan lainnya dari daerah tersebut, juga ketersediaan sumber data dari berbagai sumber informasi.

Berbeda dengan sumber informasi lainnya, informasi dalam penanggulangan bencana harus dapat digunakan dalam kondisi ekstrim dan penuh tekanan, membutuhkan tidak hanya informasi statis seperti peta jalur ataupun denah bangunan, akan tetapi juga informasi dinamis dan real time seperti informasi terkini tentang bencana, dan posisi terkini dari personil serta sumberdaya.

Teknologi Internet of Things (IoT) tidak dapat mencegah terjadinya bencana, namum akan sangat bermanfaat untuk kesiap siagaan bencana, seperti prediksi dan peringatan dini. Sebagai contoh, monitoring kebakaran hutan, sensor pada pohon dapat mengukur titik api jika terjadi kebakaran, atau jika ada risiko terjadinya kebakaran, misalnya dengan mengukur suhu, kelembaban, kadar CO2 dan CO.

Kombinasi dari paramenter ini menstimulus sistem peringatan dini kepada penduduk dan pemadam kebakaran untuk kemudian dapat diambil tindakan yang dianggap perlu dalam mitigasi kejadian ini. Yang jelas, konektifitas berdasarkan IoT dapat dimanfaatkan menghubungkan tiap departemen untuk bekerja bersama.

Pemanfaatan teknologi IoT setidaknya membutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Maka, Global Data solusi yang tepat karena Global Data merupakan ISP terbaik di Bekasi yang menyediakan layanan High Speed Internet. Global Data adalah ISP di Bekasi yang menghadirkan Internet Dedicated dengan rasio 1:1, lebih cepat dan stabil. Mengirim dan menerima berkas dalam ukuran file besar tidak menjadi kendala.

Selain itu, adanya jaminan service level aggrement 99% uptime kepada pelanggan sehingga Global Data menjadi ISP di Bekasi dengan pelayanan prima yang terbaik untuk Anda.